Pramoedya Ananta Toer

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.

Breaking

Loading...

Senin, 13 Agustus 2018

Agustus 13, 2018

Stereotip thd Yth. Mahasiswa Ilmu Komunikasi



Akhir-akhir ini Fakultas Ilmu Komunikasi kebanjiran anak-anak SMA yang baru lulus dan masih unyu-unyu. Mereka berbondong-bondong ingin masuk dan berpetualang di ilmu Komunikasi. Apasih alasan kalean semua ke Fakultas satu ini? Masih menjadi sebuah misteri kenapa Fakultas Ilmu Komunikasi Faculty of Science Communication menjadi populer sehingga para anak SMA unyu-unyu tersebut mengicar untuk dapat fakultas ini dari Universitas Negri sampai yaaa terpaksa di Swasta.

Gini deh perkenalkan aku mahasiswa yang bisa dibilang mahasiswa penghuni lama, ingin bertanya kenapa sih sebegitunya dengan Fakultas ini? Kenapa harus belajar komunikasi? Kan tiap hari, jam, detik kita berkomunikasi? Yaaa mbok dipikir dulu, sudah benar kah?, sudah tepat kah pilihan anda?hahahah.

Diluar sana, orang orang sana, masyarakat sana mempunyai paradigma (intelek dikit) yang beranggapan bahwa ngapain belajar komunikasi? Emang kamu gak bisa berkomunikasi!???, jleppppppp seakan aku mau bilang “iya gakbisa, tiap hari aku berkomunikasi lewat batin J”. Ada lagi yang bersabda, “kamu anak komunikasi? Jago ngomong dong!”, gini deh aku mau lurusin, emang kalo kita belajar masak indomie berarti kita jago buat mienya sendiri??.

Stereotip atau dalam bahasa gampangnya menggeneralisasikan, kurang mudah dipahami?, yaudah aku kasi tau lagi bahwa arti dari stereotip itu kayak kamu bilang “semua cowok sama aja!1!!!1”, gimana? Ngerti kan? Sakit hati abang deq. Stereotip terhadap kami anak komunikasi yang dibilang jago ngomong lah itu semuanya gabener, buktinya temen saya sebut saja MAWAR, dia gak jago berkomunikasi, lah orang ditanya Cuma hmmm, hmmm, hmmmm udah kayak Nissa Sabyan pas nyanyi Deen Assalam intronya doang 10 jam.

Jadi gini dede-dedequ yang masi unyu-unyu, kamu udah siap tah masuk “welcome to the jungle” Fakultas Ilmu Komunikasi, yang penuh dengan stereotip dari orang-orang diluar sanahh?? Coba dipikir lagi deh deq, kalau kamu kuat yaa silahkan, tapi kalo nggak cukup bilang “SEMUA COWOK SAMA AJA!1!!!!!”. 

written by kuroash7

Agustus 13, 2018

Thorvy: Bacalah, dan jadi independen!



Di pagi hari yang masih diselimuti kabut dan sejuk yang  menusuk, Moch Thorvy atau sering dipanggil oleh kawan dekatnya Tpruy, sedang asik membaca. Dia membaca di suatu ruangan yang tidak begitu besar dan sangat nyaman untuk mahasiswa yang suka berorganisasi yaitu PKM 05. PKM 05 merupakan ruangan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Media Publica Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama.

Membaca adalah hobi dari Tpruy seorang mahasiswa Moestopo yang berperawakan tinggi, besar,  dan rambutnya yang gondrong serta menjabat sebagai pemimpin redaksi LPM Media Publica. Buku merupakan sahabat baginya, ketika mahasiswa lain sudah mulai meninggalkan buku, tapi dia sangat mencintanya.

Alasan Tpruy  membaca buku karena dapat mengurangi ketergantungan dari gadget. Lewat baca buku secara langsung juga bisa bikin imajinasi dan pola pikir terasah serta banyak kosa kata baru yang bisa diambil dari setiap buku yang berbeda.
Buku  yang membuat Tpruy  jatuh cinta membaca adalah novel karya Fredrick Backman berjudul The Man Called Ove. Buku ini bercerita tentang cinta, keluarga, pengorbanan, hingga soal melepaskan.

Ketika memasuki bangku kuliah, rasa cintanya terhadap buku semakin menggebu-gebu. Diawali ketika gabung dengan LPM Media Publica, Tpruy termotivasi sendiri karena seorang jurnalis harus mengetahui tentang banyak hal. Lemarinya pun penuh dengan buku-buku tentang ideologi, masalah-masalah sosial, sejarah, jurnalisme dan humanisme.
Khusus untuk buku bertemakan masalah sosial yang terjadi di Indonesia. Tpruy sangat menyukainya, karena menurutnya banyak masyarakat dan mahasiswa yang belum mengerti apa sebenarnya permasalahan dan latar belakang manusia indonesia dari segi historis maupun kelemahan yang dimiliki.

Tpruy sangat mengidolakan Pramoedya Ananta Toer atau biasa dipanggil Pram yang merupakan penulis yang hebat. Salah satu karya Pram yaitu Tetralogi Pulau Buru merupakan buku yang sedang dibaca oleh Tpruy dan sampai lupa waktu ketika membacanya.
Tpruy beranggapan dengan membaca, mahasiswa bisa menambah pengetahuan baru, mengasah pola pikir dan memiliki kosa kata yang baru.

"Semakin kau banyak baca, semakin kau merasa bodoh dan kecil. Artinya orang yang banyak baca tak akan merasa dirinya paling tinggi dan merakyat," ujar pria besar ini.

"Satu lagi, baca buku apa pun, tapi jangan langsung diimani. Jadilah independen!,” pungkasnya.

written by kuroash7

Agustus 13, 2018

Skandinavia atau Nordik ?


Mungkin terdengar asing bagi kita, ketika mendengar negara-negara Skandinavia, iya kan bener kan kalian gatua gatau (HAHAHA soktaw banget). atau negara-negara Nordik ? pernah denger ndak, jangan soktaw deh kamu broboskuh hehe.

Untuk menjawab semua pertanyaan dan semua masalah hidup kelean, aku disini akan memberi tahu kalean semua tentang Skandinavia atau Nordik. Jadi gini, Skandinavia bukanlah sebuah negara, melainkan kawasan yang memiliki kesamaan sejarah, budaya, warisan dan bahasa yang saling berhubungan. Negara Skandinavia atau ada juga yang menyebutnya Nordic Country terdiri dari 5 negara merdeka yaitu Denmark, Finlandia, Swedia, Norwegia, Islandia, dan 2 daerah milik Denmark dengan kemandirian memerintah yang cukup luas yaitu Kepulauan Faroe dan Greenland. 

Negara-negara Skandinavia ini terletak di Eropa Utara, yang memang letak geografisnya terletak di sebelah utara atau north (bahasa gaulnya) daratan Eropa. Negara Eropa Utara termasuk negara yang makmur karena memiliki SDA (dibaca: Sumber Daya Alam) yang melimpah dan pengelolaan negara yang efisien. Jadi Skandinavia ini merupakan daratan yang subur karena banyak terdapat SDA yang melimpah, macam negara kita namun mereka menggunakannya dengan baik, kalau kita kan cuma diliatin doang pfttttt.

Jika ditinjau dari sisi bahasa linguistik, bahasa Swedia, Denmark dan Norwegia memiliki kata yang umum, "Skandinavien", dengan makna umum: tanah orang-orang Utara. Namun ada perdebatan yang terjadi bahwa Skandinavia itu berbeda dengan Nordic (negara Nordik). Perbedaan ini terjadi karena masih belum jelas apakah yang dimaksud dengan skandinavia sendiri. Secara geografis dan bahasa yang termasuk dalam semenanjung skandinavia adalah cuma Norwegia dan Swedia, namun Islandia (Iceland) dan Finlandia juga menggunakan bahasa yang sama dengan orang Swedia maupun Norwegia. Terus apabila menggunakan sebutan Nordik, Norwegia dan Swedia masuk bersama dengan Denmark, Finlandia, Islandia dan Kepulauan Faroe.

Gimana? Pusing ga? Minum obat gih ahahahahah. Skandinavia dan Nordik dulunya mungkin satu karena ada orang ketiga makanya jadi berbeda sekarang hmmm. Maka dari itu, negara-negara Skandinavia lebih tepat disebut dengan negara Nordik aja biar tidak ada keributan diantara kita hehe (cape aku tu ribut terus sama kamu deq huhu :’( ).

written by kuroash7