Pramoedya Ananta Toer

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.

Breaking

Loading...

Senin, 13 Agustus 2018

Thorvy: Bacalah, dan jadi independen!



Di pagi hari yang masih diselimuti kabut dan sejuk yang  menusuk, Moch Thorvy atau sering dipanggil oleh kawan dekatnya Tpruy, sedang asik membaca. Dia membaca di suatu ruangan yang tidak begitu besar dan sangat nyaman untuk mahasiswa yang suka berorganisasi yaitu PKM 05. PKM 05 merupakan ruangan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Media Publica Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama.

Membaca adalah hobi dari Tpruy seorang mahasiswa Moestopo yang berperawakan tinggi, besar,  dan rambutnya yang gondrong serta menjabat sebagai pemimpin redaksi LPM Media Publica. Buku merupakan sahabat baginya, ketika mahasiswa lain sudah mulai meninggalkan buku, tapi dia sangat mencintanya.

Alasan Tpruy  membaca buku karena dapat mengurangi ketergantungan dari gadget. Lewat baca buku secara langsung juga bisa bikin imajinasi dan pola pikir terasah serta banyak kosa kata baru yang bisa diambil dari setiap buku yang berbeda.
Buku  yang membuat Tpruy  jatuh cinta membaca adalah novel karya Fredrick Backman berjudul The Man Called Ove. Buku ini bercerita tentang cinta, keluarga, pengorbanan, hingga soal melepaskan.

Ketika memasuki bangku kuliah, rasa cintanya terhadap buku semakin menggebu-gebu. Diawali ketika gabung dengan LPM Media Publica, Tpruy termotivasi sendiri karena seorang jurnalis harus mengetahui tentang banyak hal. Lemarinya pun penuh dengan buku-buku tentang ideologi, masalah-masalah sosial, sejarah, jurnalisme dan humanisme.
Khusus untuk buku bertemakan masalah sosial yang terjadi di Indonesia. Tpruy sangat menyukainya, karena menurutnya banyak masyarakat dan mahasiswa yang belum mengerti apa sebenarnya permasalahan dan latar belakang manusia indonesia dari segi historis maupun kelemahan yang dimiliki.

Tpruy sangat mengidolakan Pramoedya Ananta Toer atau biasa dipanggil Pram yang merupakan penulis yang hebat. Salah satu karya Pram yaitu Tetralogi Pulau Buru merupakan buku yang sedang dibaca oleh Tpruy dan sampai lupa waktu ketika membacanya.
Tpruy beranggapan dengan membaca, mahasiswa bisa menambah pengetahuan baru, mengasah pola pikir dan memiliki kosa kata yang baru.

"Semakin kau banyak baca, semakin kau merasa bodoh dan kecil. Artinya orang yang banyak baca tak akan merasa dirinya paling tinggi dan merakyat," ujar pria besar ini.

"Satu lagi, baca buku apa pun, tapi jangan langsung diimani. Jadilah independen!,” pungkasnya.

written by kuroash7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar