Di pagi hari yang masih diselimuti kabut dan sejuk yang menusuk, Moch Thorvy atau sering dipanggil oleh kawan dekatnya Tpruy, sedang asik membaca. Dia membaca di suatu ruangan yang tidak begitu besar dan sangat nyaman untuk mahasiswa yang suka berorganisasi yaitu PKM 05. PKM 05 merupakan ruangan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Media Publica Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama.
Membaca adalah hobi dari Tpruy seorang mahasiswa Moestopo yang
berperawakan tinggi, besar, dan
rambutnya yang gondrong serta menjabat sebagai pemimpin redaksi LPM Media
Publica. Buku merupakan sahabat baginya, ketika
mahasiswa lain sudah mulai meninggalkan buku, tapi dia sangat mencintanya.
Alasan Tpruy
membaca buku karena dapat
mengurangi ketergantungan dari gadget. Lewat
baca buku secara langsung juga
bisa bikin imajinasi dan pola pikir terasah serta banyak kosa kata baru yang
bisa diambil dari setiap buku yang berbeda.
Buku yang
membuat Tpruy jatuh cinta membaca adalah novel karya
Fredrick Backman berjudul The Man Called
Ove. Buku ini bercerita tentang cinta, keluarga,
pengorbanan, hingga soal melepaskan.
Ketika memasuki bangku kuliah, rasa
cintanya terhadap buku semakin menggebu-gebu. Diawali
ketika gabung dengan
LPM Media Publica,
Tpruy termotivasi sendiri
karena seorang jurnalis harus mengetahui tentang banyak hal. Lemarinya pun penuh
dengan buku-buku tentang ideologi, masalah-masalah sosial, sejarah, jurnalisme dan
humanisme.
Khusus untuk buku bertemakan masalah sosial
yang terjadi di Indonesia. Tpruy sangat
menyukainya,
karena menurutnya banyak masyarakat dan mahasiswa yang belum mengerti apa
sebenarnya permasalahan dan latar belakang manusia indonesia dari segi historis
maupun kelemahan yang dimiliki.
Tpruy
sangat mengidolakan Pramoedya
Ananta Toer atau biasa dipanggil Pram yang merupakan penulis yang hebat. Salah
satu karya Pram yaitu Tetralogi Pulau Buru merupakan buku yang sedang dibaca
oleh Tpruy dan sampai lupa waktu ketika membacanya.
Tpruy
beranggapan dengan membaca, mahasiswa bisa menambah pengetahuan baru, mengasah
pola pikir dan memiliki kosa kata yang baru.
"Semakin kau banyak baca, semakin kau
merasa bodoh dan kecil. Artinya
orang yang banyak baca tak akan merasa dirinya paling tinggi dan merakyat," ujar pria besar
ini.
"Satu lagi, baca buku apa pun, tapi jangan langsung
diimani. Jadilah
independen!,” pungkasnya.
written by kuroash7
written by kuroash7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar