Pramoedya Ananta Toer

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.

Breaking

Loading...

Rabu, 26 September 2018

Mahasiswa Umum yang dipandang Sebelah Mata(?)

(https://illuminatiwatcher.com)

Saya adalah seorang mahasiswa tingkat akhir yang sebentar lagi berkutat di depan laptop dengan tujuan menyusun tulisan ilmiah yang tidak berguna digunakan sebagai syarat untuk lulus pada jenjang Strata 1. Selama saya kuliah, saya bisa dikatakan mahasiswa amfibi dimana berada diantara mahasiswa umum a.k.a biasa a.k.a MAUM dan mahasiswa organisasi yang pasif.

Konon katanya, dunia organisasi adalah suatu hal yang penting pada saat anda berkuliah. Jika tidak terlibat dalam organisasi berarti anda bukan mahasiswa sesungguhnya, mahasiswa yang gapeduli, mahasiswa yang tujuannya hanya mencari ijazah, mahasiswa lemah, bukan aktivis. Dan katanya juga, Organisasi itu penting karena pasti korporat-korporat di luar sana pasti mendahulukan orang yang mempunyai pengalaman organisasi. Hmmm iya kah?

Dari kacamata saya sebagai seorang penghuni lama kampus, Mahasiswa baru atau yang kita sering sebut MABA, berbondong-bondong mendaftar organisasi di dalam kampus. Ada yang niatnya memang mencari teman, mencari kekuasaan , mencari pacar, mencari tempat nongkrong saat waktu luang, dan mencari pengalaman organisasi seperti yang saya katakan diatas, karena mendengar bahwa korporat lebih suka pada anak organisasi.

Saya mengakui bahwa memang Organisasi itu penting untuk mengembangkan diri sampai menjadi terbiasa bekerja sama dengan orang lain atau dengan satu tim. Namun yang membuat saya sedikit tidak nyaman adalah pandangan dari mahasiswa yang terlibat organisasi atas MAUM. Mereka menganggap MAUM adalah anak-anak yang gapeduli dengan kampusnya, anak-anak yang gatau apa-apa.  Pokoknya Mahasiswa organisasi itu seperti tahu segalanya ketimbang MAUM.

Mahasiswa Organisasi "yang biasanya" seperti itu, karena menganggap mereka sering beradu argumentasi, sering berdiskusi, sering membedah buku, sering demo, lebih kritis. Namun pertanyaannya apakah MAUM tidak dapat melakukan itu semua?

Contohnya saja teman saya sebut saja BAMBANG. Dia merupakan mahasiswa yang tidak terlibat dalam organisasi apapun di kampus. Ketika dikelas, dia itu sangat kristis, selalu gemar bertanya, bahkan berani adu argumentasi dengan dosen. Saya tidak tahu apakah dia orang yang maniak buku, sangat cepat daya tangkapnya, atau bahkan seorang aktivis di luar kampus, namun tidak ada yang tahu.

Soal kemampuan itu relatif, tergantung kemampuan otak dan daya tangkap, ada yang cepat atau lambat. Dalam perkuliahan, pasti mahasiswa memilki perbedaan didalam menangkap ilmu dari penjelasan dosen, tergantung kemampuan otak masing-masing.

Bisa jadi para MAUM itu belajar organisasi di luar kampus seperti teman saya tadi, karena melihat suasana organisasi di dalam kampus itu membosankan, tidak akan berkembang, yang dibahas itu-itu saja, ketemu orang yang sama setiap hari, sampai kurang menantang karena kalau ga masalah duit paling clash antar organisasi. Maka dari itu mereka yang berlabel MAUM seperti apatis dengan kegiatan  di dalam kampus, karena di luar lebih menyenangkan *wallahualam.

Atau bisa juga mereka tidak bisa bergabung didalam organisasi karena banyak alasan yang menghalangi mereka. Seperti faktor rumah jauh, ada kerjaan diluar demi membayar uang kuliah, atau lain hal. Sama halnya seperti saya, karena faktor jarak rumah dan kampus yang cukup jauh, sehingga saya diawal semester memutuskan untuk tidak gabung dan menjadi anggota aktif.

Jadi menurut hemat saya, mahasiswa itu sebenarnya sama saja, janganlah membedakan kemampuan seseorang dengan mengklasifikasikan dia mahasiswa aktivis, dia mahasiswa organisasi banget, dia mahasiswa biasa a.k.a MAUM, dia mahasiswa yang Cuma bisa nongkrong, dsb. Karena kita sama sama mengejar impian di tempat yang sama, sama-sama menjadi generasi penerus bangsa, namun mungkin jalan yang kita tempuh sangatlah berbeda jauh. Sama halnya dengan jangan memandang sebelah mata orang yang dianggap boneka yang sekarang berubah menjadi orang, xixixixixi~

Written by kuroash7


2 komentar: