Pramoedya Ananta Toer

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.

Breaking

Loading...

Minggu, 15 Januari 2023

Januari 15, 2023

Album Angin Kencang, Sajak Melayu yang Mengentak

 


Memang terdengar asing bagi kita, penikmat musik Tanah Air jika mendengar nama Noh Salleh. Namun, buat kita yang sering mendengarkan musik alternatif khas anak-anak independent (yang nanti dibaca: Indie) pasti tidak asing dengan band rock alternatif asal Malaysia, Hujan. Ya, Hujan merupakan band lama yang rasanya se-angkatan dengan God Bless, eh maaf maksudnya Sore.


Pertama-tama mari kita kenalan dengan band yang membawa nama Noh menjadi terkenal, yaitu Hujan. Band ini terbentuk di Kuching, Malaysia Timur yang notabene berada di pulau Kalimantan. Menariknya, di dalam band ini kita tidak akan menemukan nada-nada melayu khas seniornya, IKLIM. Band ini memiliki alunan musik bak band-band indie tanah air. Contohnya saja macam lagu “Aku Skandal” yang menohok dengan alunan rock-nya.


Namun yang patut diapresiasi bahwa band ini selalu menggunakan bahasa Melayu khas Malaysia. Wow, sangat cinta negeri sendiri bukan?


Tetapi di tulisan ini rasanya tidak ada relevansinya dengan judul apabila membahas band Hujan, karena ini merupakan tulisan yang menyajikan sajak-sajak khas melayu yang dipadukan suara nge-bass Noh Salleh.


Awalnya, album Angin Kencang ini merupakan EP (Extended Play) yang berisi 6 (enam) lagu. Di dalam proyek album ini, Noh bekerja sama dengan beberapa musisi asal Indonesia, khususnya Sore yakni Mondo Gascoro. Tak ketinggalan personil dari band Klarinet yang juga merupakan additional kibordis, Adink Permana. Terakhir, Ade Paloh juga turut memeriahkan proyek ini.


Angin Kencang sebenarnya merupakan ‘kemasan ulang’ dengan tiga lagu baru. Ketiga lagu anyar itu Mr. Polia, Renjana, dan Serawak menemani dengan sopan keenam lagu di EP awal yaitu Gelung, Angin Kencang, Biar Seribu, Bunga di Telinga, Sang Penikam,  dan Angin Kencang versi piano.


Berbeda 180° derajat dengan Noh ketika berada di Hujan, di dalam proyek solonya ini, Noh melantunkan sajak-sajak khas Melayu dalam nada klasik dengan suara yang merdu sedikit sendu. Ya, memang ketika mendengarkan keseluruhan album ini terasa seperti “Sore Banget” misalnya saja lagu Mr.Polia,Gelung, dan Angin Kencang punya entakkan drum khas Sore yang sangat kental. Hal ini tak terlepas dari permintaan Noh untuk menjadikan Mondo Gascoro sebagai kapten di bahtera Angin Kencang.


Seperti tajuk dalam album ini, lagu “Angin Kencang” sepertinya dijadikan tunggangan Noh untuk membawa egonya lebih jauh lagi di industri musik Melayu. Lagu ini akan melemparkan pendengarnya untuk ikut kembali ke era musik klasik khas 70-an. Lirik yang sederhana dan nada yang lembut menghembus, membuat Angin Kencang sebagai penyejuk di kala gundah gulana.


Renjana terasa berbeza dengan lagu lainnya dalam album ini. Dimulai dengan petikan gitar klasik bak opera zaman dahulu, lalu dilanjutkan dengan sajak-sajak Melayu yang dilontarkan dengan syahdu oleh Noh Salleh. Sehingga lagu ini terasa magis, menghadirkan nuansa klasik yang begitu dalam. Tak ketinggalan juga Noh menghadirkan nada-nada jazz indie klasik yang memanjakan telinga, dengan Biar Seribu, Serawak, dan Sang Penikam.


Angin Kencang tak akan lekang oleh waktu, dia akan terus bergerak menemani setiap perjalanan, Selamat Menikmati Hembusan Angin Kencang Noh Salleh!

Kamis, 25 November 2021

November 25, 2021

Sosok Tinggi Di Bumi Perkemahan Bandung

 


Suara tak jelas memecah keheningan saat aku dan teman-teman sedang menikmati malam yang diselimuti kabut bercampur bau tanah yang basah.

 

“Srkkkk, Srkkkkk, Srkkkk,”

 

Kejadian ini aku alami saat berkemah dengan teman-temanku di salah satu camping ground terkenal di selatan Bandung. Kami bersebelas memang sudah memiliki rencana untuk berkemah sambil menikmati weekend untuk kabur sejenak dari hiruk pikuk tugas dan pekerjaan.


Singkat cerita, kami  tiba di tempat camping saat malam hari diiringi hujan gerimis dan deru angin yang lumayan kencang. Sehabis membayar biaya masuk dan menginap, kami langsung tancap gas untuk masuk ke dalam camping ground. Tak ada hal yang aneh memang, tapi aku yang memang sedikit bisa merasakan hal-hal yang berbau mistis, melihat sekeliling saat mobil masuk seperti ramai dan penuh sesak, padahal saat itu keadaan sangat sepi karena hujan terus mengguyur wilayah Bandung.


Setelah menurunkan barang dan bahan keperluan camping dari mobil, kami pun langsung bergegas menuju camping ground untuk cepat-cepat membangun tenda karena badan telah menggigil kedinginan. Saat berjalan melewati jalan setapak, aku sudah disambut oleh sosok aneh menurutku, dia tegap diselimuti cahaya hijau toska, mengintip dari balik semak-semak dan seperti tersenyum kepadaku.


“Astaghfirullahaladzim,” ucapku dalam hati, tanpa memberitahu teman-teman yang lain.


Kami terus berjalan mencari spot yang pas untuk mendirikan tenda, kami bersebelas membagi tugas, ada yang mendirikan tenda, menyiapkan hidangan untuk disantap, dan ada yang menyinari tempat kami karena memang saat itu sedang sangat sepi dan gelap gulita.


Sehabis mendirikan tenda, aku pun terdiam sejenak di ujung tenda, sambil melihat suasana sekitar,


“Ya, Tuhan, apa itu,” gumamku kecil yang kaget melihat sosok tinggi besar melihat ke arah tenda kami dari balik semak-semak yang membelakangi pohon.


Tak lama dari situ aku mencoba untuk menenangkan diri dan berbicara ke salah seorang yang juga punya sensitifitas yang lumayan bagus


“Bang, lu liat nggak?” tanyaku ke Bang Ikbal, memang dia palih senior di antara kami


“Iyaaa, liat, biasa aja deh” tegasnya.


“Pocong tinggi kan?” timpalku, namun bang Ikbal tidak menggubrisnya.


Kami pun kembali melakukan aktivitas seperti orang kemah pada umumnya. Setelah itu aku yang nggak bisa tidur memutuskan untuk duduk sendiri di depan api unggun yang telah hangus dilahap api sambil mendengarkan lagu.


Tiba-tiba dari depan ada siluet yang bergerak ke sana ke mari, aku pun bergidik dan fokus melihatnya,


“Plakkkkk”


Ada orang yang memegang pundakku, ketika aku memutar badan, ternyata tak ada orang, hanya ada suara...


“He,He, He, He”





Kamis, 18 November 2021

November 18, 2021

Para Penghuni Hunian Sementara




Kejadian ini gue alami ketika menginap di salah satu hotel di kota Jogja. Karena memang pekerjaan gue sebagai jurnalis yang menuntut untuk selalu pergi keluar kota. Hotel tempat gue menginap ini lumayan modern, tetapi sangat sepi karena terletak dekat dengan perdesaan. 


Singkat cerita, gue udah sampai ke hotel dan check in. Nah, gue pun bergegas ke kamar gue yang terletak di lantai tiga. Setelah sampai di lantai tiga, gue harus melewati lorong untuk sampai ke kamar gue yang berada paling ujung.


Di sini kejadian yang nggak masuk akal mulai terjadi. Pas gue jalan, dari arah depan ada karyawan hotel jalan ke arah gue, 


“Mari mas,” sapa gue. 


Tapi anehnya dia diam aja nggak ngeluarin satu kata pun. Gue nggak mikir aneh-aneh, mungkin emang nggak denger dan gue pun bergegas menuju kamar gue.


Pas udah sampai kamar, gue menaruh barang-barang bawaan gue dan langsung rebahan di kasur. Nah, pas lagi rebahan di kasur, tiba-tiba keran kamar mandi nyala sendiri. Gue kaget banget, lalu ngecek kamar mandi dan langsung gue matiin. Akhirnya karena takut, gue pun keluar dan menuju lobi untuk makan malam.


Nah, abis makan gue balik lagi ke kamar buat mandi. Pas lagi mandi, di luar ada suara anak kecil seperti bercanda. Gue nggak ngehirauin dan tetap ngelanjutin mandi. Ternyata suara anak kecil ini makin kencang dan mengganggu banget, 


“Anak siapa sih malem-malem gini masih bercanda,” ucap gue menggerutu.


Setelah mandi gue langsung keluar buat ngecek asal suara tadi, dan ternyata di lorong depan kamar gue itu kosong!


Gue langsung masuk dan mengunci pintu rapat-rapat. Gue mencoba untuk tidur dan melupakan kejadian tadi. Gue juga nyalain Tv buat nemenin gue tidur. Pas mau pejamin mata, tiba-tiba ada suara anak kecil lagi dari arah luar, “Woi diem jangan gangguin gue!,” teriak gue. Tiba-tiba suara anak kecil itu langsung hilang.


Pas mau tidur lagi, gue yang menghadap ke arah kamar mandi, ngeliat sosok anak kecil ngintip dan senyum ke gue. Gue kaget dan bangun dari posisi tidur.


Lalu ada yang bisikin di telinga kiri gue,



“Kak, main sama kita yuk!.” 

Kamis, 11 November 2021

November 11, 2021

Kejadian Tak Masuk Akal Di Rumah Tua

 


Kejadian ini gue alamin pas main ke rumah nenek. Jadi, rumah nenek gue ini ada di daerah Cileungsi, Bogor. Gue udah lama nggak ke rumah nenek, selain sibuk kuliah, rumah gue juga lumayan jauh. Nah, nenek gue ini tinggal sendirian, karena udah 2 tahun kakek meninggal dunia.


Rumahnya bergaya khas Belanda klasik yang sekitaran rumahnya ditumbuhi banyak pohon, ada juga beberapa tanaman hias.


Gue sampai ke rumah nenek sekitar jam 9 malem, karena gue baru selesai kuliah jam 7 dan kebetulan jalanan Cibubur lagi macet banget karena sedang ada pembangunan jalan. Pas gue sampai, nenek gue keliahatan seneng banget! Maklum, gue cucu satu-satunya.


“Kamu kemana aja, nenek kangen banget lho!” kata nenek yang masih memeluk gue.


Nenek gue pun mengajak gue masuk kerumahnya, “Ayo le masuk, udah nenek siapin kamar buat kamu tidur”. Gue pun langsung mengiyakan “Iya nek”.


Setelah makan malam dan ngobrol banyak sama nenek, gue pun menuju kamar karena badan udah sangat capek akibat perjalanan yang lumayan jauh. Nah, dari sini kejadian aneh mulai datang bermunculan.


Baru aja pejamin mata, tiba-tiba gue kaget karena ada bunyi Tok! yang lumayan keras dari lemari kamar. Gue diemin aja, karena emang udah capek banget. Tapi tiba-tiba bunyi itu muncul lagi, tapi bunyinya berulang-ulang seperti ada orang yang lagi ketuk pintu lemari. Gue yang panik langsung menyalakan lampu kamar dan  anehnya tiba-tiba bunyi itu berhenti.


Karena gue yang penakut, gue pun langsung keluar kamar dan berencana untuk tidur di sofa. Pas baru mau tidur di sofa, gue melihat nenek gue berjalan menuju dapur. Tapi anehnya nenek gue ini berjalan sambil menundukkan kepalanya.


Gue yang heran langsung bertanya, “Nenek mau ngapain ke dapur?”. Tapi nenek gue nggak ngejawab. Gue pikir mungkin nenek mau minum dan masih ngantuk jadi kayak gitu.


Gue pun mencoba untuk tidur kembali di sofa. Kira-kira 5 menit memejamkan mata, sekarang giliran dering bunyi telepon rumah yang ngeganggu gue. Karena kesal, gue pun bangun dan mengangkat telepon tersebut.


Tapi ternyata pas gue ngangkat telpon, nggak ada suara sama sekali. “Halo? Ini siapa? Halooo? Jangan telepon kalo emang mau iseng”. Gue langsung menutup telepon dan menuju ke sofa. Pas udah rebahan, dering telepon bunyi lagi. Pas gue angkat, gue dikagetkan oleh teriakkan seorang perempuan.



“HuaaaaaaaaaaaaaA”


Gue kaget banget! Dan reflek membuang gagang telpon dan lari menuju sofa. Lalu mencoba untuk tidur dengan selimut menutupi seluruh badan gue.


Sekitar jam 7 pagi, gue dibangunkan nenek dan menyuruh gue untuk mandi. Ketika kita sarapan bareng, gue tanya ke nenek soal semalam, “Semalem nenek ke dapur minum ya? Nenek keliatan bingung sama pertanyaan gue, nenek menjawab dengan penuh heran, “Nggak tuh, nenek di kamar terus. Nenek jarang keluar kamar kalo udah malem”.


Gue kaget banget ketika tau kalo itu bukan nenek. Gue pun menanyakan soal dering telepon semalam. “Nenek nggak denger telepon bunyi mulu semalem?”.


“Mau denger gimana, kan teleponnya udah putus” kata nenek sambil ketawa kecil.


Kamis, 04 November 2021

November 04, 2021

Teror Dari Penghuni Tak Kasat Mata



Jadi, pas itu gue lagi liburan sama temen-temen di salah satu villa di puncak. Nah, kebetulan villa ini punya temen gue yang di mana kita menyewa dengan setengah harga (biasa, harga temen hahahaha)


Nah, gue bareng 4 temen lainnya berangkat dari rumah menuju puncak menggunakan motor sekitar abis maghrib, karena memang rumah kita yang lumayan dekat. Selama perjalanan, kita buat formasi seperti konvoi, di mana gue bareng Dzaky di depan, Ari dan Feri di tengah, dan Raihan sendirian di belakang.


Setelah setengah perjalanan, pas kita sampai di Bukit Pelangi, ada kejadian yang menurut  gue nggak biasa. Pas kita menyusuri jalan yang gelap disertai rintik hujan, gue baru sadar, ternyata Raihan kepisah dari konvoi. “Ri, Raihan kemana?”. Ari yang berada di barisan sebelum Raihan langsung menjawab,“Duh gue juga sama Feri nggak ngeliat, soalnya gue dari tadi ngikutin lo sama Dzaky doang”.


Kami berempat berhenti di bahu jalan buat nunggu si Raihan, sambil terus coba menelponnya tapi nggak diangkat sama sekali. Setelah beberapa menit menunggu, si Raihan tiba-tiba muncul dengan muka pucat bercampur keringat dingin, lalu berkata dengan mulut bergetar,  “Sialan tadi motor gue berat banget”.


Gue yang heran lalu nanya, “Lah, motor lo kan baru di ganti oli tadi, trus lo kan sendirian, masa berat?”. Lalu tanpa basa-basi, Raihan menjawab, “Gini mending lanjutin aja ke villa, ntar gue ceritain.”


Setelah setengah jam akhirnya kita sampai ke villa yang kita udah sewa. Villa ini bergaya seperti rumah orang jaman dulu, dengan pekarangan luas dan banyak pohon yang mengitarinya. Nah, menurut gue villa ini agak serem sih karena letaknya berada agak jauh dengan villa lain dan suasananya sepi banget.


Setelah menaruh barang bawaan di dalam, kita pun duduk di teras yang kebetulan ada meja bundar dengan kursi kayu. Tanpa banyak basa-basi gue langsung mengintrogasi si Raihan, “Han, tadi lo kenapa? Coba cerita?”.


Dengan muka yang masih pucat bercampur keringat dingin, Raihan ngomong, “Gue tadi gonceng genderuwo!”


Raihan mencoba untuk memberanikan diri dan bercerita, “Gini, jadi pas gue jalan ngikutin lo, tiba-tiba motor gue kayak berat gitu, gakuat nanjak. Pas gue liat di spion, ternyata ada orang di belakang gue! Bulunya lebat dan tinggi banget, gue yakin itu genderuwo. Asli gue langsung tancap gas, terus nggak lama dia ngilang”.


Gue yang mendengar cerita Raihan langsung diam dan mengusulkan untuk masuk ke dalam. Selain karena udara yang udah dingin, gue juga takut karena sekitar villa sepi banget. Pas kita lagi asyik bercanda, tiba-tiba dari luar ada suara kayak cewek ngomong dengan nada tinggi.



“HEI, JANGAN RIBUT UDAH MALEM!”



Gue yang duduk di sebelah Raihan pun ngomong, “Han, lu denger nggak?”.


Si Raihan pun menganggukkan kepala.


Pas gue nanya ke temen yang lain, ternyata gue sama Raihan doang yang denger! Karena gue penasaran, gue datengin sumber suara tadi. Setelah gue lihat sosoknya, gue menyesal udah sok berani. Gue ngeliat sosok cewek ngegantung di satu pohon dengan mata merah! Detik itu juga gue dan temen-temen gue memutuskan untuk keluar dari villa tersebut!


Kamis, 18 Juli 2019

Juli 18, 2019

9 pengguna buah iblis Zoan terkuat di One Piece yang perlu kamu tahu





One piece merupakan manga karya Eiichiro Oda yang juga telah diadaptasi ke versi anime. Bercerita tentang Luffy dan kawan-kawannya yang berpetualang ke seluruh lautan demi menemukan harta karun raja bajak laut yaitu One Piece.

Sampai saat ini, kru mugiwara, sebutan kelompok bajak laut Luffy telah memiliki 9 awak yaitu Zoro, Sanji, Nami, Usopp, Chopper, Robin, Franky, Brook, dan Jinbei. Masing-masing kru  memiliki mimpi masing-masing, seperti Luffy yang ingin menjadi Raja Bajak Laut.

Di dalam dunia One Piece ada satu kekuatan yang didapatkan dari buah iblis. Jika seseorang memakan buah iblis tersebut, maka langsung memiliki kekuatan ajaib. Ada tiga jenis buah iblis di one piece yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda, yaitu Logia (kekuatan alam), Paramecia (pergabungan Logia dan Zoan), dan Zoan (hewan/Makhluk Mitologi). Tetapi kelemahan dari para pengguna buah iblis ini adalah lemah terhadap air yang mengakibatkan penggunanya tidak bisa berenang.

Nah, dari begitu banyaknya buah iblis, ada beberapa kekuatan buah iblis bertipe Zoan terkuat yang telah terungkap.

1)      Sengoku dengan buah Hito Hito no Mi, tipe Daibutsu.


Sengoku merupakan seorang Laksamana Armada angkatan laut yang dapat berubah menjadi patung Buddha raksasa sesuai keinginannya. Buah yang dimakan Sengoku adalah Hito-Hito no Mi bertipe Daibutsu atau patung Buddha raksasa yang merupakan salah satu buah mitologi terkuat. Dengan kekuatan buah iblis ini, Sengoku dapat meluncurkan gelombang kejut yang sangat kuat dari telapak tangannya.

2)      Catarina Devon dengan buah Inu Inu no Mi, tipe Kyubi no               Kitsune.


Devon adalah salah satu tahanan Impel Down level 6 yang kabur dan sekarang menjadi salah satu kapten divisi titanic Yonkou Blackbeard. Devon adalah pemakan buah setan Zoan Mitologi Inu-Inu no Mi tipe Kyubi yang merubahnya menjadi salah satu makhluk mitologi jepang, rubah berekor sembilan. Kekuatan dari buah ini adalah bisa meniru orang lain.

3)      Marco The Phoenix dengan buah Tori Tori no Mi, tipe                        Phoenix.


Marco merupakan mantan komandan dari bajak laut Shirohige. Dengan buah Tori-Tori no Mi tipe Phoenix, Marco dapat berubah menjadi makhluk mitos phoenix berlapis api biru. Kekuatan yang dimiliki oleh Marco ini adalah kekuatan penyembuhan atau regenerasi dari api birunya ditambah kekuatan fisik serta kemampuan haki.

4)      King dengan buah Ryu Ryu no Mi, tipe Pteranodon



King merupakan salah satu komandan dari bajak laut Beast.  King memakan buah Ryu Ryu no Mi tipe Pteranodon yang merupakan salah satu buah iblis Zoan kuno yang bisa mengubahnya menjadi hibrida pteranodon dan pteranodon penuh sesuka hati. Buah ini memberinya kemampuan terbang dan melepaskan serangan udara yang sangat kuat dari udara.

5)       X Drake dengan buah Ryu Ryu no Mi, tipe Allosaurus.



X Drake adalah salah satu bagian dari generasi terburuk yang sekarang menjadi headliners dari bajak laut Beast. X Drake memakan buah Ryu-Ru no Mi tipe Allosaurus yang merupakan salah satu buah iblis Zoan kuno. Dengan buah yang mengubahnya menjadi salah satu dinosaurus karnivora terbesar ini, X Drake memiliki kekuatan fisik yang sangat luar biasa.



6)      Page One dengan buah Ryu Ryu no Mi, tipe Spinosaurus


Page One merupakan salah satu anggota dari bajak laut Drake. Baru muncul di dalam arc Wano, Page One sudah menampilkan kesangaran dari spinosaurus. Kekuatan itu dia dapat dari memakan buah iblis Ryu-Ryu no Mi tipe Spinosaurus yang mengubahnya menjadi salah satu hewan kuno jaman dinosaurus dari bentuk hibrida hingga bentuk penuh. Spinosaurus merupakan pemburu yang kejam dan berbahaya karena memiliki mulut panjang yang dapat menggigit targetnya dengan jarak yang panjang dan lebar.

 

    7)      Kurozumi Orochi dengan buah Hebi Hebi no Mi, tipe Yamata no Orochi



                       
Orochi merupakan shogun saat ini dari Negara Wano dan sekutu Kaido. Dengan label Shogun, Orochi merupakan salah satu karakter terkuat dalam One Piece. Orochi yang memakan buah iblis Hebi-Hebi no Mi tipe Yamanata no Orochi, dapat berubah menjadi salah satu makhluk mitologi jepang yaitu naga berkepala delapan. Selain kekuatan buah iblisnya yang kuat, Orochi juga memiliki kemampuan menggunakan gaya pedang yang dikenal sebagai Orochi Nitoryu atau teknik dua pedang.

     8)      Jack the Drought dengan buah iblis Zou Zou no Mi, tipe                Mammoth


Zou-Zou no Mi tipe mammoth adalah salah satu buah iblis yang dapat mengubah penggunanya menjadi salah satu hewan kuno zaman prasejarah yaitu Mammoth. Buah ini dimakan oleh salah satu anggota dari bajak laut Beast yaitu Jack. Kabarnya jika Jack berubah menjadi mammoth, kekeringan pun dapat terjadi dalam satu pijakannya.
          

9)      Queen The Plague dengan buah Ryu Ryu no Mi, Tipe                        Brachiosaurus


     


Queen adalah salah satu dari All Star bajak laut Beast Kaido. Saat pertama kali dikenalkan bersama dengan King, Queen tampak sangar dengan badan besar serta menghisap cerutu yang membuatnya seperti seorang pemimpin gengster. Queen memakan buah Ryu Ryu no Mi tipe Brachiosaurus yang membuatnya menjadi salah satu dinosaurus herbivora raksasa. Dengan buah iblisnya, Queen bisa dikatakan merupakan Zoan terkuat karena Brachiosaurus sangat besar dan berat.

by Kuroash7


Senin, 21 Januari 2019

Januari 21, 2019

Euis ‘Keluarga Cemara’ yang Ngasih Tamparan buat Anak Pertama


(Sumber gambar: Kompas.com)

-----(SPOILER ALERT)-----

“Bah, maafin Euis ya ….”

·       Hayo ngaku, siapa yang kejer nonton Keluarga Cemara?

·       Hayo ngaku, siapa yang pengen punya rumah di pedalaman setelah nonton Keluarga Cemara?

·       Hayo ngaku, siapa yang terus-terusan dengerin lagu Harta yang paling berharga adalah keluarga~ setelah nonton Keluarga Cemara?

·       Terakhir nih, ngaku aja deh yang tiba-tiba jatuh hati sama tokoh Euis dalam film Keluarga Cemara?

Tenang sodara-sodara, gue pun demikian. Poin-poin di atas bukan sindiran kok, melainkan yang gue rasain juga setelah nonton Keluarga Cemara. Nah, buat artikel yang ditulis oleh Kontributor Molor satu ini. Gue nggak ngebahas filmnya secara menyeluruh ataupun ngebedah dari deduktif ke induktif.

Karena Mas Kuroash7, pemilik blog ini udah pernah ngebahas filmnya secara menyeluruh dengan pembawaannya yang apik nan berkesan. Jangan lupa di cek ripiu-nya sebelum lanjut baca ripiu versi gue.

Tapi, kalo kalian ngeh dengan karakter tulisannya si Kontributor Molor alias gue. Gue akan ngebahas satu tokoh yang menarik dari sebuah film lalu dikaitin dengan peristiwa-peristiwa yang related sama kehidupan kita.

Kebetulan, Kontributor Molor udah pernah ngebedah tokoh Milea dalam film Dilan ‘ngehe’ 1990. Jadi, jangan lupa di cek juga ya artikel Neng Milea.

Teh Euis dan Gambaran Anak Pertama
Kejutan! Iya, gue pribadi adalah anak pertama. Maka dari itu tokoh Euis ini istimewa banget buat gue, selain ekhm cakep, dia juga tokoh yang bener-bener bisa mewakili sifat dan tingkah laku anak pertama.

Kok bisa?

Pertama, Euis diceritakan sebagai perempuan yang memiliki potensi di bidang yang dia sukai (menari) bahkan memiliki tekad besar untuk menggeluti hobinya tersebut. (Santai saudara-saudara, Kontributor Molor gak suka nari kok, mungkin ini satu dari beberapa hal yang membedakan gue dengan Euis) pengen banget disamain kayak Euis yak gue wkwk.

Jangan salah, ada satu kesamaan di sini yang mungkin juga dirasakan oleh beberapa anak pertama lainnya, yaitu TEKAD BESAR dalam menggeluti hal yang disuka. Gue pribadi suka nulis sejak duduk di bangku kelas 6 SD hingga detik ini masih gemar menulis dan memiliki tekad besar untuk bisa nyetak buku secara komersil.

Mungkin, gak cuman anak pertama aja sih yang punya sifat begitu. Tapi, karena di sini konteksnya anak sulung. Gue seolah melihat tekad yang dipupuk oleh Euis ini sangat amat besar.

Adanya gairah dan semangat yang membara ketika dia menari, bisa memberikan persepsi bahwa Euis, udah mewakili kita semua sebagai anak sulung di dalam film itu lewat ‘keperkasaannya’ dalam mempertontonkan tekadnya.

Kedua, Euis itu Alpha Female. Dari tekadnya yang besar melahirkan sisi pemimpin dia. Hal ini bisa dikulik lewat bagaimana pembawaan Euis yang nggak ba-bi-bu waktu ngambil keputusan. Orangnya emang ketus kalo moodnya berantakan, tetapi dia bisa multi-tasking dengan melaith adiknya menari dan membantu Ibunya berjualan opak.

Tetapi, sisi alpha-nya ini sering nggak di rem sehingga bertemu pada satu titik di mana dia harus berdebat sengit dengan Abah. Nah, dari hal ini memunculkan poin Ketiga, yaitu keegoisan.

Mungkin ya, buat lo yang punya kakak khususnya kakak pertama. Pasti deh dia orangnya mau dimengerti terus, didengerin terus, dimanja terus. Nggak heran mereka selalu dituruti permintaannya. (tenang gak semua anak sulung begitu kok wkwk~).

Nah di sinilah pembeberannya. Euis itu egois, kita harus sepakat dengan ini. Misalnya, kayak saat dia pengin bertemu sahabat-sahabatnya di kota padahal udah dilarang Abah karena kondisi keluarganya yang lagi semrawut. Tapi dia tetep nemuin walaupun pada akhirnya apes karena Euis telah tergantikan.

Lalu, berulang kali menyesali keputusan Abah yang mengharuskan mereka pindah dari kota ke desa. Emang sih semua orang butuh adaptasi apalagi dengan cobaan yang berat. Pasti gak mudah bagi Euis mengingat umurnya yang masih belia pula.

Tapi kurang lebih itu pernah gue rasain sebagai anak pertama. Di mana tingkat keegoisan gue kadang berlebihan dan sering banget berdebat dengan orang tua, khususnya bapak karena beliau paling gak suka kalo ada anaknya yang keluar dari aturan main dan etiket yang udah kita sepakati bersama di rumah.

Gue nggak bisa menilai diri sendiri tapi saat nonton film Keluarga Cemara dan melihat sosok Euis ini. Seolah menjadi tamparan dan cerminan diri gue sebagai anak pertama yang sering berbuat sesuka hati. Sehingga, film ini berhasil membuat gue bertanya-tanya dalam hati “Oh jadi gini toh, gambaran gue kalo lagi ngambek.”

Emang sih pada dasarnya anak pertama memiliki privilege. Tapi bukan berarti lo bisa bertindak semena-mena. Pokoknya gue bersyukur banget ada film Keluarga Cemara ini yang mana bisa membuat gue berpikir dan menjadikannya bahan evaluasi diri untuk menyambut masa depan. Anjay!

Keempat, last but not least. Anak pertama dikenal sebagai anak loyal dan penyayang. Hal ini bisa disaksikan lewat sosok Euis yang berani untuk meminta maaf duluan atas kesalahannya, membela adiknya saat rumah mereka yang di desa hendak dijual, dan menunjukan rasa setia kepada keluarganya dengan cara nurut serta selalu berada di dekat keluarganya sewaktu-waktu mereka butuh Euis.

Tentunya, sifat itu gak cuman ditemui dari anak sulung. Tapi, ada hal yang membedakan mengapa sifat tersebut sangat berkesan apalagi ketika diperankan oleh Euis sebagai calon pemangku takhta keluarga. Karena anak pertama adalah panutan bagi adik-adiknya dan kelak menjadi gacoan buat keluarganya.

Sederhananya begitu. Bagaimana sosok Euis yang terlihat rapuh ternyata memberikan kita banyak banget nilai moral terutama cerminan dan tamparan bagi anak sulung.

Ya, kurang lebihnya mohon maap yak atas ripiu-nya. Pantengin terus artikel-artikel lainnya. Dan jangan sungkan buat ngutarain komentar kalian di kolom yang telah tersedia di bawah!



RATING KELUARGA CEMARA: 9.5/10

“Kalo kita semua tanggung jawab Abah, Abah tanggung jawab siapa?” – Euis.

Written by Kontributor Molor