Pramoedya Ananta Toer

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.

Breaking

Loading...

Rabu, 03 Oktober 2018

Aruna dan Lidahnya: Sebuah Karya dari seorang Chef & Co Chef FILM yang Ajipppp.



(Alinea.id)

Film ini sudah menarik perhatian ketika trailer pertama muncul. Karena pemirsa seakan diajak untuk kembali nostalgia dengan “Ada Apa Dengan Cinta” yang menampilkan Cinta Cuek dari Rangga (Nicholas Saputra) dan Sikap Malu-Malu Kucing dari Cinta (Dian Sastro). Eitss namun ternyata bukan kembali mengajak pemirsa untuk mengenang Rangga dan Cinta, namun kisah Rangga dan Cinta hanya sebagai teman dekat hmmmm.

Aruna&Lidahnya merupakan film yang adaptasi dari novel karya Laksmi Pamuntjak. Dan Laksmi sendiri dipercaya untuk menjadi Co Chef (Penulis Naskah) dalam film arahan Seorang “Pedatang Baru” Edwin (Chef/Sutradara). Dalam Film ini menceritakan tentang keragaman kuliner nusantara yang dituntun oleh Aruna (Dian Sastro), Lidahnya, Bono (Nicholas Saputra), ditemani Nadezhda (Hannah Al Rashid) dan Farish (Oka Antara). Namun bukan hanya diajak untuk “ngilerin” makanan yang Ajipppp, tetapi juga bercerita dari sudut yang cerdas tentang politik, temannya (korupsi), dan tentu saja percintaan orang dewasa (xxx).



------SPOILER ALERT-------



Ini merupakan film yang saya tunggu-tunggu ketika menonton trailer pertamanya rilis. Dan akhirnya saya bisa menontonnya walaupun sendirian. Alasan mengapa saya ingin sekali menonton ini adalah karena Ada Rangga dan Cinta yang sangat ikonik itu, ada makanan yang jarang sekali film indonesia mengangkat genre ini, ada Yura Yunita mengisi Soundtracknya, dannnn ada mas Edwin a.k.a BabiButaFilm yang karyanya saya sangat suka yaitu POSESIF!(kayak saya).

Saya gausah lah ya nyeritain biografi Edwin dan film Edwin dan pengalaman Edwin, karena review-review yang ada kayak gitunya udah basi kek nasi. Kamu bisa langsung searching di google atau ga ketemuan aja langsung sama mas Edwin hehe.

Okee, ayo kita mulai. Namun saya gak banyak-banyak spoiler lah biar kamu-kamu yang belom nonton, gak nyalahin saya karena menulis ini.

Film ini diawali dengan Aruna dan Lidahnya dan seluruh tubuhnya yang memakai busana pastinya, sedang memasak sop buntut, ASLI itu sop buntut enak banget kelihatannya, sinematografinya bagus banget. Semua makanan dalam film ini serasa ada didepan kamu dan siap untuk dilahap. Hmmm saya jadi laper kan gara-gara ngebayangin.

Ditengah-tengah film konflik pun mulai terjadi, intrik-intrik masalah sudah tercium dan masalah percintaan sudah mulai kerasa. Saya gak akan bilang siapa cinta siapa atau siapa suka siapa, biar kamu nonton sendiri. Kalau Akhir dalam film ini, you know lah xixixixixixi~.

Yang membuat film ini menarik bukan hanya penggambaran beragam kuliner nusantara, namun banyak dialog-dialog cerdas dan sentilan sedikit akan permasalahan yang ‘sering’ sekali terjadi di dunia nyata negara Indonesia. Kamu bakal paham deh kalo nontonnya serius gak pake Grepe-grepe.

Oh iya berbicara tentang soundtracknya, film ini harus berterima kasih kepada mbak Yura Yunita dengan Takkan Apa-nya yang menyihir kita untuk larut dalam film ini sampai Budhe Soimah dengan Hook A Hook E-nya yang membuat kita bahagia seakan mau joget trus nyawer mbak-mbak XXI.

Udah ah reviewnya singkat aja, jangan banyak-banyak soalnya orang Indonesia sekarang males baca tulisan yang kebanyakan. Pokoknya kamu yang belum nonton, tontonlah! Film ini bagus plus bikin LAPER!! Tapi jangan makan dulu sebelum nonton, biar kerasa “NGILER-NYA!!”.




Rate 9/10

Written by kuroash7


Tidak ada komentar:

Posting Komentar