Pramoedya Ananta Toer

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.

Breaking

Loading...

Rabu, 17 Oktober 2018

Bangkrutnya Telltale Game, The Walking Dead: Season Finale Game Dapat ‘Pacar’ Baru yang Lebih Baik, Kah?


(GameRevolution.com)
Krisis itu mengerikan kalo nggak bisa dirasakan kehadirannya. Krisis dapat bermuara menuju kehancuran, seperti kisah-kisah zombi pada umumnya yang mengambil premis zombi disangkut pautkan dengan kiamat sampai ambisi manusia dalam melakukan penelitian yang bertentangan dengan hukum alam.

Stop! Di situ aja paragraf awalnya nggak mau bertele-tele (nanti diomelin sama pemiliki blog-nya), ngomong-ngomong soal zombi pasti kita nggak asing dengan The Walking Dead. Sebuah budaya pop yang hadir untuk memuaskan dahaga pecinta serial tv yang diadaptasi langsung dari komik bernuansa gore.

The Walking Dead (selanjutnya akan disingkat TWD) boleh dikatakan menjadi corong kisah zombi yang mengedepankan drama kehidupan manusia ‘saja’ pasca virus misterius menimpa makhluk hidup di bumi. Tidak seperti kebanyakan film zombi yang memfokuskan jalan cerita action seperti Reisdent Evil dan comedy misalnya Zombieland. TWD seolah menjadi suksesor dari film zombi dengan premis sama, yakni Dawn of the Dead (1978 & 2004 re-make) namun dibentuk sebaik mungkin dalam serial televisi.

Tak hanya sampai situ, euphoria berlanjut ke dunia game di mana pada tahun 2012 kisah yang diadaptasi persis seperti versi komiknya ini dapat dinikmati dalam permainan konsol maupun PC.

Siapa sih Game The Waking Dead ini?

TWD tuh sebenernya permainan yang nggak jauh berbeda sama apa yang diceritain pada serial tv dan komik (kalo ada yang baca). Cuman secara pandangan subjektif gue dan resensi-resensi yang ada, argumentasi bahwa TWD versi game itu jauh lebih baik secara narasi dan feel ambience yang dibangun ketimbang serial tv-nya. Termasuk Pewdiepie orang yang berani ber-statement demikian.
Miris? Ya, nggak lah!

Justru ini pertanda baik karena jarang banget ada orang mau setia ngikutin alur game. Sering banget kalo nggak cocok sama selera ditinggalin gitu aja di tengah jalan. Sama aja kayak lo udah capek-capek dapetin ‘dia’ terus lagi berproses untuk menerima kekurangan satu sama lain, eh, ditinggalin gitu aja.

Analogi tadi baru mirirs!

Intinya, TWD versi game itu bisa mengaduk emosi lo (sumpah gw nangis waktu main permainan ini) terutama season 1 dan 2 (season 3 so-so lah). Perasaan dan suasana yang dibangun apik banget dan nggak ngebosenin. Drama gokil diapdu dengan percakapan intens membuat TWD adalah permainan yang harus lo mainin sebelum mati.

Tokoh penting pada permainan TWD antara lain, Lee dan Clementine. Sisanya, pemeran pembantu walaupun ada nilai minus dari permainan ini. Dimana, pemeran-pemeran pembantu itu seolah nggak konsisten dalam cerita TWD versi game, hal ini bisa dilihat dengan terlalu banyaknya tokoh yang muncul dan mati terlalu cepat.

Peraturan game ini sih katanya “Tiap keputusan memengaruhi kelanjutan cerita, buatlah keputusan yang bijak” bullshit! Tapi, nggak seratus persen omong kosong sih. Pokoknya lo harus main untuk merasakan drama intens itu.

Tapi …
Duduk Perkara versi Kontributor MOLOR!

Gini, bukannya bermaksud ngebuat lo kecewa dengan hal-hal menggiurkan yang udah gw ceritain agar kalian mau main game ini. Tapi, studio yang bertanggung jawab penuh dalam menggarap dan menuntaskan kisah TWD season 4 atau lebih dikenal sebagai season finale, bangkrut!
Ya, Telltale Games bangkrut!

Kenapa?
Dilansir dari twitter resmi mereka (@telltalegames), bangkrutnya telltale karena para karyawan yang bekerja di sana meninggalkan kantor secara masal akibat permasalahan gaji yang tak kunjung turun dan tak jelas gimana urusannya.

Kasus ini aneh buat gw—aneh banget, logikanya, telltale punya banyak peminat dalam permainan-permainan yang mereka produksi. Contohnya TWD dan The Wolf Among Us. Secara matematis, Telltale  meraup banyak keuntungan karena fans dari kedua permainan yang barusan gw sebut itu banyak banget.

Bahkan fans setia permainan TWD udah ­pre-order ­jauh sebelum jatuh rilis. Begitupun penggarapan season baru bagi The Wolf Among Us. GILA! Gw salah satu yang kecewa atas apa yang terjadi dengan Telltale karena gw udah pernah ngeluarin lembaran kertas BI buat beli game TWD. Gw yakin penggemar TWD bukan cuman gw doang, kita ngomongin dari aspek seluruh dunia!

Tapi nasi udah jadi bubur. Telltale nggak bisa menyelesaikan krisis mereka bahkan untuk mengendus bau krisis sebelum itu terjadi nggak maksimal.

(Analisis Gw) Sebenernya Gini …

Kalo boleh jujur Telltale itu nggak sesempurna yang gw atau kalian pikirkan. Layaknya studio atau kantor pada umumnya, pasti dong nggak selalu game yang mereka garap memiliki konsistensi baik ataupun cerita yang berkelas.

Banyak—banyaaaaakkkk banget game produksi telltale yang secara harfiah ‘norak’. Misalnya, Jurassic Park: The Game, Minecraft: Story Mode dan Game of Thrones. Sebenernya masih ada beberapa tapi gw kasih tiga contoh aja.

Ketiga cerita di atas buat gw pribadi yang udah pernah merasakan kesan pertama in-game. Wah, anjing, kacrut parah!

Mereka nekat ngambil Jurassic Park yang secara harfiah merupakan karya budaya pop dengan novel dan film (kecuali Jurassic Park 3 karena aneh ceritanya) mendapat rating dan kesan baik bagi pemirsanya.

Lalu, Game of Thrones yang secara industri berhasil baik novel maupun serial tv-nya. Tetapi saat Telltale mencoba untuk mengadopsinya dalam game. Alurnya, percakapannya, karaktersitik para tokoh … bangsat, seolah hilang gitu aja!

(Gw males ngejelasin yang Minecraft. Lo liat aja sendiri, gw gedeg maininnya. Gw trauma kampret!)
Dari 17 games yang udah diproduksi sama Telltale, rating terbaik masih dipegang sama TWD dan The Wolf Among Us. Sisanya cuman main-main doang, parah!

Berarti dari 17 games dibuat yang bagus cuman … ah, sudahlah!

Mungkin bisa aja dari persoalan ini muncul masalah internal bagi Telltale sendiri yang nggak konsisten dalam membuat maupun merilis game berkualitas. Akhirnya mengeluarkan modal gede cuman buat rugi—bukannya untung.

Imbasnya, game sekeren TWD lenyap gitu aja. Kasian orang-orang yang udah nungguin apalagi para kru yang mengorbankan segalanya untuk memuaskan dahaga penggemar setia Clementine (salah satu utama TWD).

Ciee Pacar Baru The Walking Dead: Season Finale

Ciee yang punya pacar baru akhrinya bisa lanjutin episode yang belum kelar.
Ciee yang punya pacar baru berarti bakalan ada romabakan cerita.
Ciee yang punya pacar baru … bakalan lebih baik atau kebalikannya ya?

Iya, TWD udah punya kepastian sekarang. Setelah putus dari Telltale karena bangkrut, Skybound  Entertainment hadir untuk melepas ke-galau-an baik untuk TWD sendiri ataupun bagi para penggemarnya.

Hal ini bisa diintip lewat twitter resmi mereka (@SkyboundGame) yang mengatakan bahwa Skybound seneng banget bisa nerima dan ngelanjutin TWD. Namun, belum tau kapan penggarapan itu berlanjut yang jelas ada kepastian bahwa TWD nggak digantungin lagi, eaa! (ini bukan lagu CJR).

Secara historis, Skybound merupakan perusahaan hiburan yang fokus dalam merilis komik. Fakta menarik, sumpah ini ngebuat gw senyum lebar bahwa Skybound itu adalah rumah asli dari TWD. Di mana, TWD versi komik muncul pertama kali ya berkat Skybound ini.

Sekarang TWD versi game diambil alih sepenuhnya oleh Skybound. Seolah balikan lagi gitu sama mantan, eaa!

Tetapi jangan seneng dulu, Skybound Entertainment itu baru ngebuka Skybound Game itu pada tahun 2018. Jleb. Masih baru banget!

Boleh, secara komik dan tv series Skybound punya pengalaman yang menjanjikan dan berkualitas, tapi kalo game kan suatu hal baru bagi mereka bahkan sejak awal tahun 2018-an masih fokus sama permainan indie.

Bukannya meremehkan kualitas game indie ataupun Skybound Game yang baru merintis. Tapi TWD game kan udah komersial banget dan nggak main-main dalam penggarapannya. Salah langkah dikit bakal menghancurkan kepercayaan mereka apalagi Skybound Game ini baru ngerintis dalam dunia hiburan game?!

Dilema? Bisa jadi.

Gambling? Mungkin.

Seenggaknya gw seneng masih ada yang mau ngelanjutin kisah TWD daripada nggak ada kepastian sama sekali kayak ‘dia’. Gw berharap langkah ini tepat buat Skybound Game. Nggak sampe di situ aja.
Skybound, please, tutup tahun 2018 gw dengan kesan yang manis karena tahun ini udah terlalu pahit bagi gw (bangsat malah curhat).

Sekian. Sampai bertemu pada artikel selanjutnya!

Ditulis oleh Kontributor Molor.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar